top of page

Tira Kabo yang Mulai Kehilangan Tenaga Menuju Akhir Kompetisi

Updated: Nov 25, 2019

Pewarta: Kevin Orkananda

Sempat melakukan start apik hingga putaran pertama berakhir, belakangan ini performa PS Tira Kabo dipertanyakan. Bagaimana tidak, setelah sempat bertengger di puncak klasemen Liga 1 2019, kini The Warriors tercecer hingga peringkat ke-10. Bahkan, dalam 10 pertandingan yang telah dijalani, Tira Kabo sama sekali belum menuai kemenangan sama sekali.


Kapabilitas seorang Rahmad Darmawan sebenarnya sudah tak lagi diragukan oleh pecinta sepakbola nasional. Apalagi, RD (sapaan akrab Rahmad Darmawan) dinilai sebagai pelatih yang kaya akan taktik dan cermat dalam menentukan pemain.


Lantas apa yang membuat performa Tira Kabo mengalami kemerosotan? Rahmad Darmawan sebenarnya tidak banyak melakukan perubahan pola permainan di putaran kedua. Pakem permainan 4-4-2 dengan memanfaatkan kecepatan kedua sisi sayap dan duet penyerang menjadi andalan dari coach Rahmad Darmawan.


Hanya saja ada persoalan yang dihadapi oleh coach RD . kehilangan sejumlah pemain pilar akibat cedera dan tim nasional jadi indikator menurunnya performa tim yang bermarkas di stadion Pakansari ini. Selain itu, inkonsistensi permainan yang terjadi dalam tim Tira Kabo semakin memperparah keadaan yang dialami oleh Abduh Lestaluhu dkk.


Ketika International Break berlangsung dan jadwal Liga 1 tetap diputar, Tira Kabo otomatis kehilangan pilarnya hampir di semua lini. Sejumlah pemain seperti Angga Saputra, Andi Setyo, Manahati Lestusen, Khursed Beknazarov, hingga Osas Saha harus meninggalkan tim untuk membela tim nasional saat kalender FIFA berlangsung. Di sinilah celah yang dimiliki oleh Tira Kabo. Kualitas para pemain pelapis dinilai belum setara dalam menggantikan peran pemain utama yang harus absen ketika membela tim nasional.


Hal itu terpampang nyata bagi Tira Kabo, setelah Loris Arnaud yang harus menyudahi musim lebih cepat akibat cedera dan Osas Saha yang dipanggil memperkuat tim nasional Indonesia, Tira Kabo hanya menyisakan Ciro Alves di lini depan.


Biasanya, Loris Arnaud berduet dengan Ciro Alves ataupun Osas Saha secara bergantian. Kecepatan permainan dan umpan umpan manja dari Ciro maupun Osas jadi penopang bagi Loris Arnaud untuk mencetak gol. Tidak hanya itu, Loris Arnaud juga kadang menjadi pembuka ruang bagi Ciro maupun Osas untuk menciptakan peluang untuk menjadi goal.


Hilangnya Loris dan Osas di lini depan Tira Kabo jadi problem tersendiri bagi Tira Kabo. Ciro Alves seperti bermain sendirian setelah kehilangan duetnya di lini depan. Meskipun masih memiliki Dimas Drajad dan Sansan Husaeni di lini depan. Kualitas keduanya dinilai masih belum setara dengan Osas dan Loris. Otomatis, lini serang The Warriors menjadi kurang optimal.


Akhirnya Rahmad Darmawan memilih mendorong Wawan Febriyanto untuk bermain lebih kedepan. Secara kualitas, naluri penyerang Wawan memang tak perlu diragukan lagi. Hanya saja, Wawan biasanya bermain di sisi sayap dan lebih melebar ketika bermain. Sebuah tipe permainan yang berbeda dengan Loris Arnaud yang bertipe seorang finisher.


Keadaan seperti itu juga terjadi di lini belakang Tira Kabo. Pemain kunci di lini pertahanan seperti Andi Setyo, Rifad Marassabesy, Manahati Lestusen, Kursed BekNazarov, dan juga Abduh Lestaluhu harus absen membela tim nasionalnya masing-masing.


Rahmad Darmawan pun akhirnya memilih pemain pelapis untuk mengisi back four untuk lini belakangnya. Vava Mario Yagalo coba diduetkan dengan pemain naturalisasi Zobairou Garda di posisi bek tengah. Sedangkan Roni Sugeng dan Herwin Tri Saputra dipilih untuk mengisi pos bek sayap. Permainan mereka sebenarnya bisa dibilang tidak terlalu buruk. Hanya saja kelengahan yang kerap kali terjadi membuat permainan Tira Kabo jadi tak konsisten. Bahkan, masih seringkali terjadi salah paham dan kesalahan yang dilakukan para pemain yang kemudian dimanfaatkan oleh lawan, contohnya saat menjamu PSIS Semarang beberapa hari yang lalu.


Kondisi ini membuat Tira Kabo yang awalnya dijagokan dalam perburuan gelar Liga 1, kemudian perlahan lahan turun posisi hingga terlempar dari persaingan juara Liga 1. Bahkan, Tira Kabo awalnya mencetak rekor unbeaten atau tanpa kekalahan sebanyak 13 laga. Tapi sekarang, anak asuhan Rahmad Darmawan mendekati rekor 17 laga tanpa kemenangan milik Persegres Gresik United, setelah menjalani 13 laga tanpa kemenangan.


Harus ada pembenahan koordinasi permainan dan peningkatan motivasi pemain menjadi pilihan Rahmad Darmawan sembari menunggu para pemain kunci kembali dari tim nasional.


Kondisi ini harus segera dibenahi oleh coach RD, jika tidak, sang juara paruh musim Liga 1 2019 dapat terus terseok-seok, bahkan mendekati zona degradasi. Sebuah cerita yang mungkin tak diinginkan oleh pelatih sekelas Rahmad Darmawan.

 
 
 

1 Comment


orkananda19
Nov 27, 2019

kasian banget tira kabo bisa terjun bebas dari peringkat 1 ke peringkat 10

Like

SUSUNAN REDAKSI

riyanga.JPG
DSC04006.JPG
DSC_1464.JPG
alpha.JPG
IMG_0655.JPG
rewo.jpg

Riyangga Aditya

Pimpinan Redaksi

Pewarta

Kevin Orkananda

Editor

Pewarta

Kevin Sambowo

Layouter

Pewarta

Alpha Sapa

Layouter

Pewarta

Agung Baskara

Pewarta

Ahmad Jihad

Pewarta

2019 POINTIGA

TEMUKAN KAMI

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
location-pin-compact-outline.png

Gedung Ahmad Yani, Lantai 1 dan 2, Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta.

email-logo-png-27.png
whatsapp.png

+6287739200381

bottom of page