top of page

Kesabaran Itu Bernama Wahyu Sukarta

Pewarta: Kevin Orkananda

Namanya memang tidak setenar seperti pemain lain yang ada di skuad Super Elang Jawa. Tetapi soal kesetiaan, nampaknya hal itu tidak bisa diragukan lagi. Terlebih pada musim 2019 kali ini, jadi musim kelima bagi sang pemain untuk membela tim kebanggaan masyarakat Sleman tersebut.


Ya, dialah Wahyu Sukarta. Pemain kelahiran Sleman 25 tahun lalu itu sudah memperkuat tim PSS Sleman sejak tahun 2014.


Meskipun baru mendapat kesempatan bermain menjadi starter di tahun kelimanya, saat tampil menjadi starter pada babak 32 besar Piala Indonesia 2019, ketika PSS Sleman berjumpa dengan Barito Putra di Stadion Demang Lehman, Banjarmasin. Wahyu sama sekali tidak merisaukan hal itu. Ia menganggap itu bagian dari sebuah proses agar dirinya menjadi lebih baik di kemudian hari.


Sebenarnya, Wahyu bisa saja pergi ke klub lain yang dapat memberikan jam bermain lebih banyak ketimbang PSS Sleman. Namun kecintaan terhadap klub tanah kelahiran dan jarak dirinya dengan keluarga membuat ia lebih memilih untuk terus bertahan di PSS Sleman.


Apalagi melihat proses panjang pemain lokal Sleman lain seperti Anang Hadi, Busari, dan Fachrudin Aryanto yang dahulu juga berawal dari bangku cadangan PSS Sleman sebelum menjadi pemain besar seperti sekarang, jadi semangat tersendiri bagi Wahyu Sukarta untuk terus meningkatkan kemampuan bersama laskar Elang Jawa.


Titik balik penampilannya bersama PSS Sleman sebenarnya ada sebelum babak 32 besar Piala Indonesia digelar. Kesempatan itu hadir di laga eksebisi Celebration Games 2019 antara PSS Sleman melawan Persis Solo di Stadion Maguwoharjo. Walaupun hanya bertajuk laga ujicoba, momentum ini benar benar dimanfaatkan oleh Wahyu untuk membuktikan bahwa dirinya masih layak berseragam hijau khas PSS Sleman.


Dari situ nama Wahyu Sukarta kembali diperhatikan oleh publik Sleman. Ia semakin bersamangat dan memperbaiki diri untuk menunggu kesempatan baik datang kepadanya.


Menyandang status sebagai satu-satunya pemain Asli Sleman di skuad utama PSS Sleman pada Liga 1 2019, sebenarnya Wahyu Sukarta memiliki beban tersendiri. Hal itu karena ia membawa nama pemain lokal Sleman dan membawa kepercayaan dari pelatih, manajemen, serta suporter PSS Sleman. Tetapi, Wahyu justru menjadikan kondisi tersebut sebagai penyemangat bagi dirinya.


“Mosok wong Sleman ning tim e dewe mung dadi cadangan terus, yo kudu main, ngenei kontribusi dingo PSS, mas, istilahe” – Ujar Wahyu


Benar saja, setelah masuk sebagai pemain pengganti menggantikan Nerius Alom di pekan kedua Liga 1 2019 melawan Semen Padang. Wahyu Sukarta mampu menjawab kepercayaan sang allenatore Seto Nurdiyantoro.


Saat itu, umpan panjangnya kepada Brian Ferreira sukses membuat kalang kabut pertahanan Kabau Sirah. Hasilnya, Brian harus dijatuhkan di area terlarang dan wasit menunjuk titik putih. Brian yang bertugas sebagai algojo berhasil menuntaskan tugasnya sehingga membuat PSS terhindar dari kekalahan.


Sebuah kepercayaan yang dibayar lunas oleh Wahyu Sukarta.

Sepekan berselang, kesempatan itu akhirnya datang juga. Buah dari kesabaran talenta lokal Sleman tersebut akan segera dipetiknya.


Bermain tandang di Stadion Mandala Jayapura melawan salah satu tim besar di Indonesia, Persipura Jayapura. Wahyu Sukarta dipercaya oleh Seto Nurdiyantoro untuk mengisi pos gelandang bertahan.


Momen yang tidak bakal dilupakan oleh Wahyu sepanjang hidupnya. Sebuah debut yang dilakukan melawan tim besar di Indonesia.


Sekali lagi, Wahyu Sukarta menjawab kepercayaan yang diberikan oleh Seto dan juga seperti sebuah pembuktian bahwa dirinya layak untuk membela Laskar Elang Jawa.


Umpan panjangnya dari tengah lapangan kepada Brian Ferreira yang berada di sisi kanan lini penyerangan PSS Sleman berbuah manis. Umpan tersebut diteruskan Brian untuk dijadikan crossing ke kotak penalti Persipura. Yevhen Bokashvili yang menerima umpan Brian melakukan sontekan dan menjadikannya sebagai gol balasan bagi PSS Sleman.


Penampilan dan kontribusinya tersebut seakan menjawab pernyataan miring yang menerpa Wahyu Sukarta. Sebelumnya, keberadaan Wahyu Sukarta di skuad PSS Sleman hanya dianggap sebagai pelengkap tim agar terdapat nama talenta lokal Sleman yang mengisi skuad PSS Sleman musim ini. Jawaban yang rasanya tepat diberikan oleh Wahyu Sukarta.


Sejak saat itu, Wahyu Sukarta sudah sering bermain regular bagi PSS Sleman. Baik sebagai starter ataupun tampil sebagai supersub dari bangku cadangan. Meskipun banyaknya pemain di tim yang mengisi posisi gelandang bertahan tidak jadi kendala bagi Wahyu Sukarta. Baginya siapapun yang dipercaya oleh pelatih untuk bermain adalah untuk kebaikan tim yang sangat dicintainya, PSS Sleman.


Ia juga berharap, kesabarannya dalam menunggu kesempatan untuk bermain bagi tim PSS Sleman dapat dijadikan contoh bagi adik adik pemain muda Sleman yang sedang meniti karir agar tidak mudah putus asa dan selalu berbesar hati apabila belum diberi kesempatan oleh pelatih karena kesempatan akan hadir pada waktu yang tepat.


Perjalanan panjang Wahyu Sukarta jadi teladan bagi kita, karena untuk mencapai apa yang kita inginkan perlu waktu dan kerja keras yang menyertai. Semoga menjadi legenda Elang Jawa, Wahyu Sukarta.

 
 
 

Comentarios


SUSUNAN REDAKSI

riyanga.JPG
DSC04006.JPG
DSC_1464.JPG
alpha.JPG
IMG_0655.JPG
rewo.jpg

Riyangga Aditya

Pimpinan Redaksi

Pewarta

Kevin Orkananda

Editor

Pewarta

Kevin Sambowo

Layouter

Pewarta

Alpha Sapa

Layouter

Pewarta

Agung Baskara

Pewarta

Ahmad Jihad

Pewarta

2019 POINTIGA

TEMUKAN KAMI

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
location-pin-compact-outline.png

Gedung Ahmad Yani, Lantai 1 dan 2, Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta.

email-logo-png-27.png
whatsapp.png

+6287739200381

bottom of page