top of page

Capotifo BCS X PSS dan Kejayaan PSS

Pewarta: Agung Baskara


Sejarah panjang BCS tidak lepas dari ke-totalan pembentuk-pembentuknya. Tanpa adanya rasa cinta dan dedikasi mungkin BCS hari ini yang ada tinggalah nama, yang kita kenang sebagai sejarah. Namun hal itu tidak terjadi, Batak Jore adalah Capotifo yang sampai saat ini masih mendedikasikan seluruh hidupnya untuk BCS X PSS.


Capotifo atau sering disebut drijen tribun, adalah seorang yang memberikan arahan kepada suporter untuk menyanyikan chants / lagu suporter yang membakar semangat pemain. Tulisan ini sepenuhnya akan membahas seorang Capo yang mendedikasikan hidupnya untuk membakar semangat pemain PSS Sleman melalui chants yang lantang ia suarakan.


Seorang yang masih setia sampai saat ini menemani PSS dimanapun mereka berlaga, tak pandang dekat atau jauh, tak peduli hujan panas, dan tak peduli kondisi PSS seperti apa. Ibarat kata “Susah seneng songgo bareng” artinya kurang lebih disaat susah ataupun senang kita rasakan sama-sama, disaat PSS susah kita dukung, disaat PSS naik keatas kita berhak ikut bangga.


Dari dahulu, ketika nama BCS masih belum sebesar saat ini. Dari dahulu, tak banyak orang yang mengenal Batak Jore, hingga saat ini siapa yang tak kenal BCS, siapa suporter PSS Sleman yang jumlahnya ribuan orang yang tak kenal dengan seorang Batak Jore. Beruntung ketika BCS memiliki seorang dirigen lapangan yang memiliki jiwa yang “andhap ashor” tidak jumawa, tidak sombong akan predikat positif yang disandang oleh BCS saat ini.

Pernah saat itu seorang Batak Jore berorasi di depan ribuan Sleman Fans yang melakukan away tepatnya di Karawang, Jawa Barat, ia meminta kepada seluruh Sleman Fans untuk merenung dan membayangkan perasaan Suporter Persebaya Surabaya yang lebih dari 5 tahun tidak pernah melihat tim kebangaannya berlaga, kurang lebih begini orasi Batak Jore kala itu, “Teman- teman Sleman Fans kita semua ini berbondong bondong kesini untuk mendukung PSS Sleman, tapi disisi lain coba teman teman kalian renungkan coba kalian bayangkan saudara kita yang ada di Surabaya, para suporter Persebaya, coba kalian pikir kalian renungkan, mereka lebih dari 5 tahun tidak bisa melihat secara langsung tim kebanggaannya, coba kalian pikir apa yang mereka rasakan mereka itu kita rasakan sekarang, coba bayangkan rasanya bagaimana perasaanmu”, sungguh orasi yang menyentuh nadi untuk membuktikan sebuah solidaritas yang tinggi kepada supoter yang sedang dilanda ketidaknyamanan saat itu.


Sebuah keputusan yang besar diambil oleh Batak Jore saat itu, berani mem-boycott pertandingan yang dilakukan di Stadion Singa Perbangsa, langkah yang menurut penulis adalah langkah besar dalam menjalin persaudaraan dengan suporter lain, khususnya saat itu adalah suporter Persebaya Surabaya yang dikenal dengan Bonek. Tidak ada yang tau pasti apa dampak dari boycott saat itu, tapi saat ini Supporter Persebaya alias Bonek telah bisa melihat lagi tim kebanggaannya secara langsung dimanapun dan kapanpun itu.


Benar kata orang, ibarat cinta yang disertai dedikasi dan dibarengi dengan aksi adalah ibarat mimpi yang sudah sirestui Tuhan. Harapan Sleman Fans tak terkecuali BCS saat ini telah tercapai, angan-angan yang sejak dahulu ada kini telah ter-realisasikan. PSS sudah naik kasta bermain di liga utama Indonesia, BCS semakin dewasa, Batak Jore adalah salah satu Sleman Fans yang berhak untuk bangga.

 
 
 

Comments


SUSUNAN REDAKSI

riyanga.JPG
DSC04006.JPG
DSC_1464.JPG
alpha.JPG
IMG_0655.JPG
rewo.jpg

Riyangga Aditya

Pimpinan Redaksi

Pewarta

Kevin Orkananda

Editor

Pewarta

Kevin Sambowo

Layouter

Pewarta

Alpha Sapa

Layouter

Pewarta

Agung Baskara

Pewarta

Ahmad Jihad

Pewarta

2019 POINTIGA

TEMUKAN KAMI

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
location-pin-compact-outline.png

Gedung Ahmad Yani, Lantai 1 dan 2, Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta.

email-logo-png-27.png
whatsapp.png

+6287739200381

bottom of page