top of page

Pewarta: Kevin Sambowo


Drama hidup mati tersaji pada perebutan peringkat ketiga Liga 2 2019, yang mempertemukan Sriwijaya FC versus Persiraja Banda Aceh di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Senin 25 November 2019. Persiraja sukses mempecundangi Sriwijaya FC pada laga tersebut.


Selepas kick off, kedua tim langsung bermain dengan tempo cepat. Sriwijaya mengandalkan kecepatan sisi sayap. Sementara Persiraja menerapkan skema umpan umpan panjang.


Peluang pertama hadir di menit ke 8 bagi Persiraja. Akan tetapi, tendangan jarak dekat Zamrony masih bisa ditepis oleh Galih Sudaryono.


Sriwijaya kemudian perlahan mulai mendapatkan momentum pada pertengahan babak pertama. Terbukti, Yongki Aribowo mencoba melakukan tembakan spekulasi pada menit 20. Namun, usahanya belum membuahkan hasil.


Tiga menit kemudian giliran Persiraja yang memilikipeluang. Sayang, sepakan kaki kiri Husnuzhon masih melambung di atas mistar gawang yang dijaga oleh Galih Sudaryono.


Pada menit 30, kontroversi sempat terjadi ketika bek Persiraja melakukan handball di dalam kotak penalti. Akan tetapi, wasit hanya memberikan hadiah tendangan bebas bagi Siriwjaya FC.


Tendangan bebas tersebut hampir berbuah gol bagi Laskar Wong Kito, andai sepakan keras Ahmad Ihwan tidak mampu untuk diamankan oleh barisan pertahanan Laskar RencongP


Pergerakan Husnuzhon kembali membuat repot pemain belakang Sriwijaya FC. Sayangnya, penyelesaian akhir Husnuzhon di menit 35 belum mampu menjebol gawang Sriwijaya FC.

Menuju akhir babak pertama, ritme permainan sedikit menurun.


Hingga wasit meniup peluit panjang tanda turun minum, skor kacamata masih menghiasi duel hidup-mati antara Sriwijaya FC melawan Persiraja Banda Aceh.


Usai jeda, kedua tim lebih berhati-hati dalam membangun serangan. Namun, Persiraja lebih efektif dalam memanfaatkan peluang ketimbang Sriwijaya FC.


Menit 53, petaka datang bagi Sriwijaya, pemain depan Persiraja, Assanur Rijal mencatatkan namanya di papan skor usai menyambut umpan datar Defri Rizki akibat kesalahan koordinasi lini belakang dari Sriwijaya FC.


Tertinggal 0-1 membuat Sriwijaya meningkatkan intensitas serangan untuk berupaya menyamakan kedudukan. Sejumlah perubahan dilakukan oleh kas Hartadi dengan memasukkan Rizky Ramadhana dan Airlangga Sutjipto demi menambah daya gedor.


Di menit 81, Persiraja hampir saja menggandakan keunggulan. Sayangnya, eksekusi bola mati yang dilepaskan Feri Komul masih menyamping tipis di kiri gawang Sriwijaya FC.


Lima menit jelang waktu normal berakhir, Sriwijaya sebenarnya memiliki peluang untuk menyamakan kedudukan. Akan tetapi, sepakan keras Airlangga Sutjipto masih melebar dari gawang yang dikawal oleh Fachrurazi Kuba.


Di sisa waktu yang ada, Sriwijaya terus melancarkan serangan secara sporadis. Segala upaya mereka lakukan agar pertandingan dilanjutkan hingga babak tambahan.


Injury time enam menit yang diberikan wasit coba dimaksimalkan oleh Sriwijaya FC. Sayangnya, hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan berbunyi, tak ada gol lagi yang tercipta. Persiraja sukses mengungguli Sriwijaya FC dengan skor 0-1.


Atas hasil ini, Persiraja berhak atas tiket promosi ke Liga 1 musim 2020. Laskar Rencong menyusul Persita Tangerang dan Persik Kediri yang telah memastikan promosi lebih dulu. Sedangkan Sriwijaya dipastikan tetap bertahan di Liga 2 pada musim depan.

 
 
 

Pewarta: Riyangga Aditya

Performa Marko Simic kian moncer. Penampilannya bersama Persija di Liga 1 2019 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan musim 2018 lalu. Hingga pekan 28, penggawa asal Kroasia ini berada di barisan terdepan peraih gelar top skor dengan 24 gol dari 26 pertandingan, meninggalkan penyerang Persela, Alex dos Santos Goncalves yang berada di urutan kedua dengan 16 gol.


Dalam empat pertandingan terakhir, striker berjuluk “Super Simic” tak pernah mangkir membobol gawang lawan-lawannya. Sempat absen mencetak gol saat melawan PSS dan Persib, Simic menggila dengan menorehkan 8 gol, masing-masing satu gol ke gawang Tira Persikabo dan Semen Padang, empat gol ke gawang Borneo FC dan teraktual 1 gol sundulan ke gawang Arema FC.


Tanda-tanda keganasan mantan pemain Timnas Kroasia U19 itu sebenarnya telah terlihat pada pekan 9, saat Persija baru menjalani laga ketujuh musim ini. Pasalnya, untuk kali pertama Simic sukses menorehkan hattrick di Liga 1 2019. Hal yang tak bisa dilakukannya di musim lalu.


Saat itu, Persija yang melakoni laga tandang ke Stadion Pakansari, Bogor memang kalah 5-3 atas Tira Persikabo. Namun, Simic berhasil mencetak trigol yang dilesakkannya pada menit 7, 32 dan 71. Tak berhenti sampai di situ. Paling anyar, Simic kembali membuat The Jakmania sumringah lantaran sukses menorehkan quattrick alias 4 gol dalam satu pertandingan ketika mengandaskan Borneo FC 4-2 dalam laga tunda pekan ke-4.


Secara tim, Persija memang tengah terpuruk musim ini. Sebagai juara bertahan, posisi 12 hingga pekan 27 mengindikasikan bahwa kekuatan tim tidak sekuat musim lalu. Namun, khusus bagi Simic, bisa jadi inilah musim terbaiknya sebagai pesepakbola.


Dan kemungkinan Simic menjadi top skor di Liga 1 musim ini semakin kuat karena tim-tim yang akan dihadapi Persija di sisa laga seperti Persipura, Bhayangkara FC, Perseru Badak Lampung FC, Madura United, Persebaya dan Kalteng Putra, semuanya pernah dibobol Marko Simic.


Lalu hanya ada satu hal yang mesti dipersiapkan Macan Kemayoran dari sekarang adalah menjaga Super Simic tidak tergoda bujuk rayu klub-klub lain.

 
 
 

Pewarta: Riyangga Aditya

Tira Persikabo Kartini dan Persib Putri dipastikan melaju ke semifinal Liga 1 Putri 2019. Kepastian tersebut didapatkan setelah kedua tim bermain tanpa gol pada laga terakhir seri 4 Grup A, di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Jumat (22/11) lalu.


Persib Putri melaju ke semi-final dengan status juara Grup A mengoleksi 34 poin dari empat seri yang sudah dimainkan. Sedangkan Tira Kartini, berstatus runner-up tertinggal tiga angka.


Sebelumnya gelaran pertama Liga 1 Putri 2019 ini telah diikuti 10 tim. Mereka adalah Arema FC, Bali United, PSM Makassar, Persipura Jayapura, Persebaya Surabaya, Persib Bandung, PSIS Semarang, PSS Sleman, Persija Jakarta, dan PS Tira Persikabo. Meski tidak dikuti semua klub Liga 1, diharapkan partisipasi klub dapat membantu PSSI dalam pengembangan dan pembinaan sepak bola wanita di Indonesia.


Bisa dibilang Liga 1 Putri 2019 adalah kelanjutan dari momentum kebangkitan sepak bola putri yang dimulai tahun 2017 lalu. Setelah lama menghilang, sepak bola putri kembali menggeliat. Ditandai dengan digelarnya Piala Pertiwi 2017. Diikuti 12 provinsi, turnamen digelar di Sumatra Selatan kala itu.


Pada babak empat besar Liga 1 Putri 2019, Persib berhadapan dengan runner-up Grup A Arema FC. Sementara, TIRA menantang Persipura Jayapura, yang merupakan juara dari Grup A.


"Di setiap seri, jika tim kami bertemu dengan Persib Bandung, selalu menjadi pertandingan yang menarik dan ketat. Hanya dari semua pertandingan lawan Persib, tercatat kami tiga kali seri dan sekali kalah ketika berhadapan dengan mereka. Saya selalu apresiasi ketika anak-anak tampil karena mereka tampil all out, alhamdulillah seri keempat kami lalui hingga selesai, tidak ada cedera, semoga di semi-final kami mendapat hasil positif," kata pelatih TIRA Dzulfikri Bashari dikutip dari laman PSSI.


Untuk berhadapan dengan Persipura, Dzulfikri mengaku akan melakukan persiapan maksimal. Kekurangan yang masih dimiliki timnya harus dibenahi agar bisa melenggang ke pertandingan final.


"Kami sudah ada diskusi tentang persiapan menghadapi Persipura Jayapura di laga semi-final nanti, pasti akan ada diskusi dengan tim analis kami. Kami sudah melihat pertandingan-pertandingan dari tim lawan kami dan kami sudah tahu woman of the matchnya, secara taktikal dan strategi juga sudah kami analis. Kami sudah siapkan strategi khusus untuk tim terapkan, semoga dalam seminggu ini kami bisa berlatih maksimal dan strategi bisa diterapkan saat menghadapi papua, sehingga kami bisa meraih hasil positif," ucapnya.


Bukan barang baru dalam persepakbolaan nasional, ketika babak semi-final dijadwalkan akan digelar pada 1 dan 7 Desember 2019. Format kandang-tandang akan diterapkan pada babak tersebut, namun belum diketahui secara pasti venue untuk menggelar semifinal. Entah apa yang merasukimu, wahai federasi?

 
 
 

SUSUNAN REDAKSI

riyanga.JPG
DSC04006.JPG
DSC_1464.JPG
alpha.JPG
IMG_0655.JPG
rewo.jpg

Riyangga Aditya

Pimpinan Redaksi

Pewarta

Kevin Orkananda

Editor

Pewarta

Kevin Sambowo

Layouter

Pewarta

Alpha Sapa

Layouter

Pewarta

Agung Baskara

Pewarta

Ahmad Jihad

Pewarta

2019 POINTIGA

TEMUKAN KAMI

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
location-pin-compact-outline.png

Gedung Ahmad Yani, Lantai 1 dan 2, Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta.

email-logo-png-27.png
whatsapp.png

+6287739200381

bottom of page